KOMUNIKASI DATA
1 Pengertian
Komunikasi Data
komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari
dua atau lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi
lain)yang terhubung dalam sebuah jaringan melalui beberapa media. Media
tersebut dapat berupa kabel coaksial, fiber optic (serat optic), microware dan
sebagainya. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet. Komunikasi data
merupakan gabungan dari beberapa teknik pengolahan data. Dimana telekomunikasi
dapat diartikan segala kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran informasi
dari satu titik ke titik lain. Sedangkan pengolahan data adalah segala kegiatan
yag berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi yang berguna bagi
user.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data tersebut
merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data atau
hasil proses dari data tersebut.
merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data atau
hasil proses dari data tersebut.
Adapun tujuan dari komunikasi
data adalah sebagai berikut :
•
Memunkinkan pengiriman
data dalam jumalh besar efisien, tanpa kesalahan dan ekomis dari suatu tempat
ketempat yang lain.
•
Memungkinkan
penggunaan sistem komputer dan perlatan pendukung dari jarak jauh
(remote computer use).
•
Memungkinkan
penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung
manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupu sentralisasi.
•
Mempermudah
kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai mcam sistem
komputer.
•
Mengurangi waktu untuk
pengelolaan data.
•
Mendapatkan da
langsung dari sumbernya.
•
Mempercepat
penyebarluasan informasi.
2 Model Komunikasi
Data
Komunikasi data berkaitan dengan pertukaran data diantara dua
perangkat yang terhubuang secara langsung yang memungkinkan adanya pertukaran
data antar kedua pihak.gambar 2.1 menggambarkan proses komunikasi data.
Gambar 2.1 Komunikasi
Data
Pada gambar 2.1
terdapat elemen-elemen dalam kunci model tersebut :
•
Source (sumber) : Alat
ini membangkitkan data sehingga dapat ditransmisikan, contoh telepon, Personal
Computer (PC)
•
Transmitter
(pengirim): Biasanya data yang dibangkitkan dari sister sumber tidak
ditransmisikansecara langsung dalam bentuk aslinya. Sebuah transmitter cukup
memindah dan menandai informasi dengan cara yang sama seperti sinyal-sinyal
elektromagnetik yang dapat ditransmisikan melewati beberapa sistem transmisi
berurutan.
•
Sistem transmisi :
Berupa jalur transmisi tunggal (single transmission)atau jarinagn
komplek(complex network)yang menghubungkan antara sumber dengan tujuan
(destination).
•
Tujuan (destination) :
menangkap data yang dihasilkan oleh receiver
a. LAN (Local
Area Network)
LAN digunakan untuk
menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area yang kecil, misalnya di
dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antar komputer yang
dihubungkan bias mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasnya bekerja pada
kecepatan mulai 10 Mbps sampi 100 Mbps. LAN menjadi populer karena memungkinkan
banyak pengguna untuk memakai sumber daya yang dapat digunakan itu misalnya
suatu mainframe, file server, printer, dan sebagainya.
b.
MAN (Metropolitan Area Network)
MAN merupakan suatu
jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang
lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN mencapai 10 km sampai beberapa ratus km.
Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.
c.
WAN (Wide Area Network)
WAN dirancang untuk
menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang
luas,seperti hubungan dari suatu kota ke kota yang lain didalm suatu Negara.
Cakupan WAN bias meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bias
bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan
untuk transmisi sangat tinggi,dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan
dioperasikan sebagai suatu jaringan public.
d.
GAN (Global Area Network)
GAN merupakan suatau
jarinagn yang menghubungkan Negara-negara diseluruh dunia. Kecepatan GAN
bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100 Gbps dan cakupannya mencakupi
ribuan kilometer.
3 Jenis-Jenis
Komunikasi Data
Secara umum jenis-jenis komunikasi data dibagi atau digolongkan menjadi dua
macam yaitu :
3.1 Infrakstruktur Terrestrial
Aksesnya dengan menggunakan media kabel dan nirkabel. Untuk membangun
infrakstuktur terrestrial ini membutuhkan biaya yang tinggi, kapasitas
bandwitch yang terbatas, biaya yang tinggi dikarenakan dengan menggunakan kabel
tidak dipengaruhi oleh factor cuaca jadi sinyal yang diguakan cukup kuat.
3.2 Melalui satelit
Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses
satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan
dibangunnya infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk
melangsungnkan proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit
adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun
Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali.
Walaupun ada sistem komunikasi bergerak selular teresterial, sistem ini
hanya efisien untuk melayani daerah berpenduduk padat. Sistem selular
konvensional, secara ekonomis tidak memungkinkan untuk komunikasi bergerak
di daerah pedesaan, dimana kepadatan populasi dan kebutuhan akan komunikasi
bergerak sangat rendah. Pemanfaatan sistem komunikasi satelit telah memberikan kemampuan bagi manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak . Komponen dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi, yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, satelit kadang-kadang disebut transponder. Satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (up-link), memperkuatsinyal tersebut, mengubah frekuensi, dan mentransmisikan kembali data kestasiun bumi penerima yang lain (down-link). Bila perubahan dalam frekuensi terjadi maka up-link tidak akan menganggu down-link. Dalam transmisi satelit, terjadi penundaan atau delay, karena sinyal harus berjalan keluar ke ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi. Waktu delay biasanya adalah 0,5 detik. Ada juga delay tambahan yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan sinyal untuk berjalan ke sepanjang stasiun bumi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, satelit menggunakan frekuensi yang berbeda untuk menerima dan mentransmisi. Jangkauan frekuensi adalah antara 4 sampai 6 GHz, yang juga disebut C-band; 12 sampai 14 GHz disebut Ku-band dan 20 sampai 30 GHz. Bila nilai frekuensi turun, maka ukuran dish-antena yang dibutuhkan untuk menerima dan mentransmisi sinyal harus bertambah besar. Ku-band digunakan untuk mentransmisi program televisi antara jaringan dan stasiun televisi perseorangan. Karena sinyal yang ada dalam Ku-band mempunyai frekuensi yang lebih tinggi maka panjang gelombangnya diperpendek. Hal ini memungkinkan stasiun penerima dan transmisi untuk mengkonsentrasikan sinyal dan menggunakan dish-antena yang lebih kecil Keamanan merupakan masalah bagi komunikasi satelit, sebab sangat mudah untuk menangkap transmisinya, karena ia berjalan melalui udara terbuka. Dalam beberapa hal, pengurai (scrambler) digunakan untuk mendistorsi sinyal sebelum ia dikirimkan ke satelit dan penyusun (descrambler) yang ada pada stasiun penerima digunakan untuk menghasilkan kembali sinyal asli
hanya efisien untuk melayani daerah berpenduduk padat. Sistem selular
konvensional, secara ekonomis tidak memungkinkan untuk komunikasi bergerak
di daerah pedesaan, dimana kepadatan populasi dan kebutuhan akan komunikasi
bergerak sangat rendah. Pemanfaatan sistem komunikasi satelit telah memberikan kemampuan bagi manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak . Komponen dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi, yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, satelit kadang-kadang disebut transponder. Satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (up-link), memperkuatsinyal tersebut, mengubah frekuensi, dan mentransmisikan kembali data kestasiun bumi penerima yang lain (down-link). Bila perubahan dalam frekuensi terjadi maka up-link tidak akan menganggu down-link. Dalam transmisi satelit, terjadi penundaan atau delay, karena sinyal harus berjalan keluar ke ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi. Waktu delay biasanya adalah 0,5 detik. Ada juga delay tambahan yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan sinyal untuk berjalan ke sepanjang stasiun bumi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, satelit menggunakan frekuensi yang berbeda untuk menerima dan mentransmisi. Jangkauan frekuensi adalah antara 4 sampai 6 GHz, yang juga disebut C-band; 12 sampai 14 GHz disebut Ku-band dan 20 sampai 30 GHz. Bila nilai frekuensi turun, maka ukuran dish-antena yang dibutuhkan untuk menerima dan mentransmisi sinyal harus bertambah besar. Ku-band digunakan untuk mentransmisi program televisi antara jaringan dan stasiun televisi perseorangan. Karena sinyal yang ada dalam Ku-band mempunyai frekuensi yang lebih tinggi maka panjang gelombangnya diperpendek. Hal ini memungkinkan stasiun penerima dan transmisi untuk mengkonsentrasikan sinyal dan menggunakan dish-antena yang lebih kecil Keamanan merupakan masalah bagi komunikasi satelit, sebab sangat mudah untuk menangkap transmisinya, karena ia berjalan melalui udara terbuka. Dalam beberapa hal, pengurai (scrambler) digunakan untuk mendistorsi sinyal sebelum ia dikirimkan ke satelit dan penyusun (descrambler) yang ada pada stasiun penerima digunakan untuk menghasilkan kembali sinyal asli
4 System Komunikasi
Data
4.1System komunikasi offline
System komunikasi offline adalah proses pengiriman data dengan menggunakan
telekomunikasi ke pusat pengolahan data tetapi akan diproses dulu oleh terminal
kemudian dengan menggunakan modem dikirim melalui telekomunikasi dan langsung
dip roses oleh CPU data disimpan pada disket, magnetik tape dn lain-lain
Peralatan yang
diperlukan
1. Terminal
Merupakan suatu 1/0
device untuk mengirim data dan menerima data jarak jauh dengan fasilitas
telekomunikasi. Peralatan terminal adalah magnetic tape unit, disk dirivepaper
tape.
2. Jalur komunikasi
Jalurnya merupakan
fasilitas komunikasi seperti telepon, telegraf, telex dll.
3. Modem
Suatu alat yang
mengalihkan data dari system kode digital kedalam system kode analog.
Selain beberapa jenis komunikasi seperti yang dijelaskan diatas masih
terdpat jenis-jenis yang lainnya yaitu:
Komunikasi data terdiri dari komunikasi data analog dan digital. Komunikasi
data analog contohnya adalah telepon umum – PSTN (Public Switched Telepohone
Network). Komunikasi data digital contohnya adalah komunikasi yang terjadi pada
komputer. Dalam komputer, data-data diolah secara digital. VoIP (Voice over
Internet Protocol) merupakan teknik komunikasi suara melalui jaringan internet.
Suara yang merupakan data analog diubah menajdi data digital oleh decoder.data
digital tersebut di-compress dan di-transmit melalui jaringan IP. Oleh karena
data dikirimkan melalui IP, maka data dikirimkan secara ‘Switcing Packet’ yaitu
data dipecah menjadi paket-paket. Informasi dibagi-bagi dalam paket yang
panjangnya tertentu kemudian tiap paket dikirimkan secara individual. Paket
data mengandung alamat sehingga dapat dikirimkan ke tujuan dengan benar. Dalam
VoIP, terdapat berbagai protokol yang digunakan diantaranya protokol H.323 yang
merupakan protokol standar untuk komunikasi multimedia seperti audio, video dan
data real time melalui jaringan berbasis paket seperti Internet Protocol (IP).
Protokol H.323 mempunyai komponen seperi terminal, gateway, gatekeeper dan MCU
(Multipoint Control Unit). Dalam komunikasi data pada VoIP, secara diagramnya
terdiri atas sumber, voice coder serta jaringan internet. Voice coder merupakan
pengkonversi suara dari data analog menjadi digital. Dalam voip ini masih
memiliki kelemahankelemahan seperti delay yang masih cukup tinggi dibandingkan
dengan telepon biasa (PSTN). Diharapkan dalam perkembangannya, VoIP dapat
meiliki perkembangan yang baik seperti delay yang diperkecil, sehingga dapat
diambil keuntungannya yaitu komunikasi lebih murah terutama untuk komunikasi
jarak jauh atau interlokal.
4.2 System Komunikasi Online
Data yang dikirim melalui terminal computer bisa langsung diperoleh dan
diproses oleh computer.
Sitem komunikasi on line ini memungkinkan untuk mengirimkan data ke pusat
computer, diproses satu pusat computer. Perusahaan yang pertama mempelopori
yaitu American Airlines berlaku komunikasi dua arah. Merupakan komunikasi data
degan kecepatan tinggi. Sistm ini memerlukan suatu teknik dalam hal system
disain dan pemrograman karena pusat computer dibutuhkan suatu bank data atau
database.
Time sharing system
Tekhnik online system oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu
yang diperlukan pemakai karena perkembangan proses CPU lebihcepat sedangkan
input dan output tidak dapat mngimbangi.
Distributed data
processing system
Merupakan system yang sering digunakan sekarang sebagai perkembangan dari
time sharing system. Sebagai system dapat didefinisikan sebagai system computer
interaktf secara geogrfis dan dengan jalur komunikasi dan mampu memproses data
dengan computer lain dalam suatu system.
5 Transmisi Data
5.1 Line
Configuration (Konfigurasi Jalur)
Line
configuration mengacu pada bagaimana dua piranti terhubung pada suatu
jalur/link. Jalur/link adalah saluran komunikasi fisik yang mentransmisikan
data dari satu piranti ke piranti lainnya. Bayangkan saat anda harus melewati
jalan raya untuk mencapai tujuan dari rumah anda. Jalan yang anda lewati dapat
dianalogikan sebagai jalur/link dalam komunikasi data.
Point to Point
Suatu
konfigurasi point to point menyediakan jalur tertentu antara dua piranti.
Seluruh kapasitas jalur tersebut didedikasikan untuk transmisi antara dua
piranti tersebut. Misalnya saat anda merubah saluran TV menggunakan gelombang
infrared dari remote control, anda menggunakan konfigurasi point to point
antara remote control dan system kontrol televisi.
Multipoint
Multipoint
Yaitu saat lebih dari satu piranti
berbagi jalur yang sama.
5.2 Duplexity
Duplexity
mengacu kepada arah dari aliran sinyal antara dua piranti yang saling
berhubungan. Ada dua mode transmisi yaitu half-duplex dan full-duplex.
Half Duplex
Dalam mode
half-duplex tiap piranti dapat mengirim dan menerima data, tapi tidak pada
waktu yang sama. Saat suatu piranti mengirim, piranti yang lain dapata menerima
dan begitu pula sebaliknya.
Mode
half-duplex adalah seperti suatu jalan sempit 2 arah. Saat suatu mobil sedang
melewatinya, mobil dari arah yang berlawanan harus menunggu. Pada half-duplex
semua kapasitas saluran digunakan oleh salah satu piranti yang sedang
mengirimkan data. Contoh sistem half-duplex misalnya walkie-talkie.
Full Duplex
Full Duplex
Pada
full-duplex setiap piranti dapat mengirim dan menerima data secara bersamaan.
Analoginya adalah jalan lebar 2 arah. Kendaraan dari 2 arah yang berlawanan
dapat lewat pada saat yang sama. Pada mode ini, sinyal menuju arah yang
berlawanan saling berbagi kapasitas jalur. Contoh sistem full-duplex adalah
jalur telepon. Saat menggunakan telepon kita dapat berbicara dan mendengarkan
pada saat yang bersamaan.
Gambar 10. Mode duplexity
5.3 Multiplexing
Saat kapasitas transmisi (yaitu bandwidth a.ka. jumlah
bit yang dapat dikirim per detik) dari suatu media yang menghubungkan dua
piranti lebih besar dari yang dibutuhkan, jalur tersebut dapat digunakan
bersama. Bayangkan suatu saluran air yang dapat membawa volume air untuk
dibagikan ke banyak pelanggan pada satu waktu. Multiplexing adalah suatu cara
yang digunakan untuk melakukan transmisi lebih dari satu sinyal secara bersamaan
melewati satu jalur data.
Frequency Division Multiplexing (FDM)
Frequency Division Multiplexing (FDM)
FDM adalah suatu teknik analog yang dapat
diaplikasikan saat bandwidth dari suatu jalur lebih besar dari total bandwidth
dari sinyal yang ditransmisikan. Dalam FDM, sinyal yang dibangkitkan tiap
piranti dimodulasi oleh frekuensi pembawa yang berbeda-beda. Sinyal termodulasi
ini kemudian dikombinasi ke dalam satu sinyal yang kompleks yang dapat
dikirimkan via jalur tersebut.
Wave-Division Multiplexing (WDM)
Wave-Division Multiplexing (WDM)
WDM memiliki konsep yang sama seperti FDM, tetapi
proses multipleksing dan demultipleksingnya dilakukan pada sinyal cahaya yang
ditransmisikan melalui jalur fiber-optic (serat kaca). Perbedaannya adalah
frekuensi yang digunakan sangat tinggi.
Time Division Multiplexing (TDM)
Time Division Multiplexing (TDM)
TDM adalah suatu proses digital yang dapat
diaplikasikan saat data-rate maksimal medium transmisi lebih besar daripada
data-rate yang dibutuhkan oleh piranti pengirim dan penerima.
6 Media Dalam Proses Komunikasi Data
6.1 Media Nirkabel
Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel
yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link terakhir yang
digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh
pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke
seluruh kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable, dengan
satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke
jaringan berkabel.
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi
radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang
merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di
bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai
kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan
beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.
Telepon genggam juga tidak luput dari perkembangan,
dimulai dari Advanced Mobile Phone Services (AMPS) menjadi generasi pertama
(1G) yang diciptakan dan diujicobakan di awal tahun 1980an. AMPS merupakan
teknologi yang ditujukan untuk layanan telepon selular karena menggunakan
energi yang lebih sedikit, akses lebih cepat, dan menggunakan kembali frekuensi
pada bandwidth yang sesuai. Untuk base stasion receiving AMPS bekerja di
frekuensi 800 MHz, 821 – 849 MHz sedangkan base station transmitting pada 869 –
894 MHZ. Namun sayang, para ahli tidak memperkirakan permintaan pasar yang
tinggi terhadap teknologi ini. Pengguna semakin banyak namun frekuensi tidak
dapat bertambah, akibatnya banyak pengguna yang kesulitan mendapatkan sinyal
dan malah selalu mendapat sinyal sibuk terutama di daerah metropolitan karena
AMPS masih menggunakan teknologi analog.
Selanjutnya berkembang frequency division multiple
access (FDMA) yang menggunakan teknologi akses ganda (multiple acsess
technologies) dimana membagi spektrum gelombang sehingga masing-masing pengguna
diberikan frekuensi tertentu. FDMA memang fungsional dalam teknologi telepon
seluler tapi dianggap tidak efisien dalam menggunakan spektrum karena satu
pengguna memakan satu slot frekuensi selama melakukan panggilan. Selanjutnya
FDMA lebih digunakan dalam gelombang mikro dan transmisi satelit saja dan
digantikan oleh teknologi TDMA (Time Division Multiple Access) yang dapat
menggunakan frekuensi yang lebih besar. Pengguna dipisahkan berdasarkan waktu
panggilan. Jika dalam FDMA spektrum gelombang dibagi ke dalam kanal-kanal
frekuensi yang di setiap kanal dibagi lagi menjadi slot waktu sekitar 10 m/s.
Di TDMA, data dari setiap hubungan komunikasi itu akan diubah ke dalam format
digital lalu data cuplikan tersebut mendapat slot waktu pengiriman pada kanal
sekitar 30 m/s. Dengan kemampuan ini, TDMA dapat melayani pengguna tiga sampai
lima kali lipat lebih banyak daripada FDMA. TDMA biasanya digunakan pada
jaringan GSM (Global System for Mobile Communication) dimana penggunanya dapat
bepergian dari satu negara ke negara lainnya tanpa khawatir mengalami masalah
koneksi telepon seluler.
Meskipun GSM sebenarnya dianggap sudah canggih namun,
ada kesenjangan antara Eropa dan Amerika dalam mengembangkan aplikasi nirkabel.
Amerika Serikat tidak ingin mengaplikasikan GSM karena sindrom NIH (not
invented here). Semakin berkembang lagi, dikenal istilah General Packet Radio
Service atau GPRS yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat
dan bandwidth yang besar daripada teknologi Circuit Switch Data atau CSD dengan
biaya yang lebih murah. GPRS berbasis pada GSM dan menyediakan konektivitas
internet dari telepon seluler. Komponen-komponen utama jaringan GPRS adalah
GGSN yang menghubungkan jaringan GSM ke jaringan internet, SGSN sebagai
penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS serta PCU yaitu komponen di level
BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS
EDGE atau Enhanced Data rates for GSM Environment, adalah teknologi pengembangan dari teknologi GSM dan GPRS. Dari segi jaringan intinya, EDGE dan GPRS menggunakan peralatan dan protokol yang sama namun, hanya berbeda dari segi radio aksesnya saja. Teknologi ini menyampaikan data dengan cepat, berkisar sampai 384 kbps dan menawarkan bandwidth yang berbeda sesuai dengan permintaan.
EDGE atau Enhanced Data rates for GSM Environment, adalah teknologi pengembangan dari teknologi GSM dan GPRS. Dari segi jaringan intinya, EDGE dan GPRS menggunakan peralatan dan protokol yang sama namun, hanya berbeda dari segi radio aksesnya saja. Teknologi ini menyampaikan data dengan cepat, berkisar sampai 384 kbps dan menawarkan bandwidth yang berbeda sesuai dengan permintaan.
Di sisi lain, teknologi akses ganda yang dianggap
paling canggih saat ini adalah code division multiple access (CDMA) yang
dikembangkan oleh Qualcomm. Awalnya dirancang untuk alat komunikasi kemiliteran
seperti untuk komunikasi yang aman dan rahasia di medan perang. Prinsip dari
CDMA adalah meskipun pengguna berada dalam segmen waktu dan frekuensi yang sama
(tidak dibagi ke dalam kanal), namun setiap pengguna dibedakan dengan kode-kode
orthogonal tertentu yang sifatnya untik dan khas. Diibaratkan kita berada dalam
keramaian dimana semua orang berbicara dalam waktu yang sama. Namun hanya kita
dan teman kita saja yang bahasanya sama, jadi kita tetap dapat leluasa
berbicara tanpa merasa terganggu dengan keramaian yang ada. Dengan kata lain,
pengguna CDMA hanya dapat menerima sinyal dari orang yang dituju. CDMA memiliki
kapasitas pengguna lima sampai tujuh kali lebih besar daripada TDMA dan dua
puluh lima kali lebih besar daripada FDMA dengan bandwidth yang sama.
Time Division Synchronous Code Division Multiple
Access (TD SCDMA) adalah teknologi yang berbasis 3G. Yang membedakan TD SCDMA
dengan CDMA yang lain adalah penggunaan time division duplexing (TDD) –
teknologi yang memungkinkan pengguna melakukan pertukaran informasi di dalam
frekuensi yang sama. Sedangkan 3G CDMA menggunakan frequency division duplexing
(FDD), yang menuntut penggunaan dua frekuensi yang berbeda ketika bertukar
data. TDD dianggap lebih efisien dalam menanggulangi kecepatan data yang
berubah-ubah atau tidak konstan. Namun di lain pihak FFF memiliki efisiensi
dalam lalu lintas data yang konstan dan memerlukan tenaga yang lebih sedikit.
High-Speed Packet Downlink Access atau HSPDA adalah
protokol telepon seluler yang merupakan pengembangan teknologi 3,5G. Dengan
teknologi ini, penggunan mampu mengakses internet dengan lebih cepat sehingga
setara seperti jika kita menggunakan Asynchronous Digital Subscriber Line
(ADSL) untuk internet di rumah. Teknologi ini juga mampu menanggulangi
kemacetan atau kepadatan saat pengunduhan data yang dapat memperlambat
konektivitas. Selain itu, berbagai aplikasi interaktif (dynamic application)
dapat dijalankan tanpa hambatan serta mampu meningkatkan kapasitas sistem tanpa
perlu menambah frekuensi sehingga mengurangi biaya.
MTSO atau Mobile Telephone Switching Office adalah pusat dari mobile switching (pemindahan dari mobile ke landline atau unit nirkabel lainnya yang melibatkan sistem dan koneksi nirkabel yang sangat kompleks yaitu Field monitoring dan relay stations yang digunakan sebagai pemindah panggilan dari/ke cell site dengan PSTN (Public Switch Telephone Network). Di dalam MTSO terdapat MSC (Mobile Switching Center) yang dapat mengendalikan perpindahan jaringan tersebut. MSC mengirimkan Mobile Base Station (MBSs) dan akan dikirimkan melalui Public Switched Telephone Network (PSTN). MBSs inilah yang bertanggung jawab agar pesan dapat diterima melalui teknologi TDMA dan GSM yang digunakan oleh pengguna. MSC ini mengontrol panggilan, billing, dan lokasi pelanggan cell site dengan sistem antena. Selain itu MSC juga berfungsi sebagai penghubung antara satu jaringan GSM dengan jaringan lainnya melalui Internetworking Function (IWF). Mobile Switching dilengkapi dengan HLR (Home Location Register) sebagai penyimpan semua informasi/data mengenai pelanggan tetap, VLR (Visitor Location Register) untuk menyimpan informasi/data pelanggan saat melakukan roaming dan AuC (Authentication Center) untuk menyimpan semua informasi terkait keabsahan pelanggan, serta EIR (Equiptment Identity Register) untuk menyimpan nomor identitas pelanggan.
MTSO atau Mobile Telephone Switching Office adalah pusat dari mobile switching (pemindahan dari mobile ke landline atau unit nirkabel lainnya yang melibatkan sistem dan koneksi nirkabel yang sangat kompleks yaitu Field monitoring dan relay stations yang digunakan sebagai pemindah panggilan dari/ke cell site dengan PSTN (Public Switch Telephone Network). Di dalam MTSO terdapat MSC (Mobile Switching Center) yang dapat mengendalikan perpindahan jaringan tersebut. MSC mengirimkan Mobile Base Station (MBSs) dan akan dikirimkan melalui Public Switched Telephone Network (PSTN). MBSs inilah yang bertanggung jawab agar pesan dapat diterima melalui teknologi TDMA dan GSM yang digunakan oleh pengguna. MSC ini mengontrol panggilan, billing, dan lokasi pelanggan cell site dengan sistem antena. Selain itu MSC juga berfungsi sebagai penghubung antara satu jaringan GSM dengan jaringan lainnya melalui Internetworking Function (IWF). Mobile Switching dilengkapi dengan HLR (Home Location Register) sebagai penyimpan semua informasi/data mengenai pelanggan tetap, VLR (Visitor Location Register) untuk menyimpan informasi/data pelanggan saat melakukan roaming dan AuC (Authentication Center) untuk menyimpan semua informasi terkait keabsahan pelanggan, serta EIR (Equiptment Identity Register) untuk menyimpan nomor identitas pelanggan.
Antena merupakan elemen sirkuit yang pada saat
transmisi dapat merubah sinyal menjadi gelombang radio untuk mengumpulkan
energi elektromagnetik sehingga dapat diterima menjadi rangkaian kode tertentu.
Empat aspek yang dimiliki antena yaitu Reciprocity – semua antena sifatnya sama
meski digunakan untuk menerima ataupun mengirim energi elektromagnetik;
Polarization : antena penerima dan pengirim mempunyai polarisasi yang sama;
Radiation Field – tercipta di sekeliling antena dan memengaruhi transmisi
sinyal; Antenna Gain – banyaknya kekuatan antena untuk menerima energi
elektromagnetik.
Smart Antenna adalah kombinasi beberapa elemen antena
dengan kemampuan pengolahan sinyal yang dapat mencari sendiri frekuensi yang
diinginkan. Antenna gain diperbesar sehingga frekuensi yang diserap dapat
maksimal. Contohnya sistem radar untuk pelacakan sasaran. Hal utama yang
menjadikan suatu sistem antena menjadi smart, adalah kemampuannya untuk
mengestimasi sudut kedatangan sinyal atau Angel of Arrival (AOA). Biaya yang
digunakan menjadi lebih efisien karena rendahnya konsumsi kekuatan dalam
amplifier dan mempunyai reliabilitas tinggi. Smart antennas memisahkan pengguna
dengan Space Division Multiple Access (SDMA) atau pemisahan ruang. Dua kategori
smart antennas, yaitu Switched Lobe (SL) yang berbentuk beams ganda, dan
Adaptive Array (AA) yang melacak berbagai tipe sinyal yang meminimalisir
interferensi dan memaksimalisasi penerimaan sinyal yang diinginkan. Fitur yang
menonjol dalam smart antennas adalah signal gain, interference rejection,
spatial diversity, power efficiency.
Microwave Signals merupakan sinyal yang dipergunakan
dalam teknologi satelit serta memiliki bandwidth yang sangat besar. Radio dan
televisi merupakan contoh pemanfaatan teknologi ini. Namun, dengan kapasitasnya
yang sangat besar seringkali terjadi overload (penumpukan) frekuensi. Selain
itu, sulitnya peralatan, mudah terkena gangguan cuaca terutama pada saat hujan
deras/absorpsi hujan, distorsi, pemudaran pada peralatan, distorsi dan
pemudaran menjadi rintangan teknologi ini. Komponen dari sistem gelombang mikro
ini adalah modem digital, unit RF, dan antenna. Modem digital memodulasi sinyal
informasi menjadi unit RF yang kemudian meneruskan sinyal tersebut ke antena.
Engineering Issues for Microwave Signaling adalah isu terkait dengan gelombang
mikro, yaitu keragaman ruang, keragaman frekuensi, hot standby, dan koneksi PRI
yang harus dipertimbangkan dalam penempatan gelombang mikro.
Saat ini dikenal istilah 4G yang akan menggantikan
posisi 3G dan 3,5G karena dianggap lebih efisien. 4G dilengkapi dengan
teknologi software-defined radio (SDR) receiver, Orthogonal frequency division
multiplexing access (OFDMA), dan teknologi Multiple-Input at Multiple-Output
(MIMO). Kelebihannya terdapat pada tingkat transmisi yang lebih cepat dan
protokol data yang lebih banyak bahkan bisa mengangkut data sepuluh sampai
limapuluh kali lebih banyak dari 3G. Namun teknologi ini masih belum dapat
terealisasikan mengingat provider harus menyediakan layanan dengan kapasitas
yang tinggi pula. Selain itu, teknologi ini mengalami hambatan dalam hal harga,
akses universal, dan kecepatan.
Setelah munculnya 4G yang dengan yakin diperkirakan
akan menggantikan 3G dan 3,5G apakah akan ada lagi generasi-generasi wireless
lagi yang lebih canggih dan mampu menghilangkan kelemahan-kelemahan dari
teknologi wireless yang ada sebelumnya.
Wireless atau dalam bahasa indonesia disebut nirkabel,
adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media
kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti
teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth
pada komputer dan ponsel)dengan frekuensi tertentu.Media wireless yang tidak kasat mata ini menawarkan
cukup banyak keuntungan bagi penggunanya, diantaranya :
a. Meningkatkan produktifitas
Jaringan WLAN sangat
mudah untuk di implementasikan, sangat rapi dalam hal fisiknya yang dapat
meneruskan inforasi tanpa seutas kabe lpun, sangat fleksibel karena bisa
diimplementasikan hamper di semua lokasi dan kapan saja, dan yang menggunakanya
pun tidak terikat di satu tempat saja. Dengan semua factor yang ada ini, para
penggunanya tentu dapat melakukan pekerjaan dengan lebih mudah akibatnya
pekerjaan jadi cepat dilakukan, tiak membutuhkan waktu yang lama hanya karena
masalah – masalah fisikal jarigan dari PC yang mereka gunakan. Berdasarkan
factor inilah, wireless LAN tentunyadapat secara tidak langsung menigkatkan
produktifitas dari para penggunanya cukup banyak factor penghambat yang ada
dalam jaringan kabel yang dapat dihilangkan jika anda menggunakn medi ini.
Meningkatnya produktivitas kerja para karyawannya, tetu akan sangat bermanfaat
bagi perushaan tempat mereka bekerja.
b. Cepat dan sederhana implementasinya.
Implementasi jaringan
WLAN terbilang mudah dan sederhana. Mudah karena anda hanya perlu memiliki
sebuah perangkat penerima pemancar untuk membangun sebuah jaringan wireless.
Setelah memilikinya, konfigurasi sedikit anda siap menggunakan sebuah jaringan
komunikasi data bau dalam lokasi anda. Namun, tidak sesederhana itu jika anda
menggunakan media kabel.
c. Fleksibel
Media Wireless LAN
dapat menghubungkan anda dengan jairngan pada tempat-tempat yang tidak bisa
diwujudkan oleh media kabel. Jadi fleksibilitas media wireless ini benar-benar
tinggi karena anda bisa memasang dan menggunakannya dimana saja dan kapan saja,
misalnya di pest ataman, di ruangan meeting darurat dan banyak lagi.
d. Dapat mengurangi biaya investasi.
Wireless LAN sangat
cocok bagi anda yang ingin menghemat biaya yang akan dikeluarkan untuk
membangun sebuah jaringan komunikasi data. Tanpa kabel berarti juga tanpa
biaya, termasuk biaya termasuk biaya kabelnya sendiri, biaya penarikan, biaya
perawatan, dan masih banyak lagi. Apalagi jika anda membangun LAN yang sering
berubah-ubah, tentu biaya yang anda keluarkan akan semakin tinggi jika
menggnakan kabel.
e. Skalabilitas
Dengan menggunakan
media wireless LAN, ekspansi jaringan dan konfigurasi ulang terhadap sebuah
jaringan tidak akan rumit untuk dilakukan seperti halnya dengan jaringan kabel.
Disinilah nilai skalabilitas jaringan WLAN cukup terasa.
Kekurangan teknologi
ini adalah kemungkinan interferensi terhadap sesama hubungan nirkabel pada
piranti lainnya.
6.2 Media Kabel
Media kabel lebih baik dari media nirkabel, karena media kabel mampu
membawa data dalam jumlah besar tanpa terganggu oleh cuaca, sehingga
menghasilkan komunikasi data yang cepat, Contoh: penggunaan transmisi kabel
sebagai Backbone yang menghubungkan komunikasi data/Internet antar sebuah
pulau, negara di seluruh dunia. Dalam hal ini media nirkabel tidak bisa
digunakan, karena kondisi geofrafis bumi yang tidak memungkinkan, seperti
cuaca, ombak, air pasang, angin, dll.
1. Twisted Pair (kabel dua kawat)
Media Transmisi
Twisted Pair dikelompokkan menjadi 2 jenis : UTP (Unsheilded Twisted Pair) dan
STP (Shielded Twisted Pair)
a.
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Unshielded
twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang
menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal
seperti kabel STP. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering
digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang murah,
fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP,
terdapat pelindung satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau
kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), pelindung
tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.
Kabel UTP dikelompokan
menjadi beberapa kategori, mulai kategori 1 sampai 7, masing-masing dengan
karakteristik tertentu. Secara singkat kategori-kategori tersebut adalah
sebagai berikut.
a.
Category 1: dengan
kualitas suara analog sebelumnya dipakai untuk POST (Plain Old Telephone
Service) telephone dan ISDN.
b. Category 2: dengan Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik dipakai untuk token ring network dengan bw 4mbps
c. Category 3: dengan transmisi data digital hingga 10 megabit per detik dipakai untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk pemakaian 10mbps
d. Category 4: dengan transmisi data digital hingga 16 megabit per detik frequensi up to 20Mhz dan sering dipakai untuk 16mbps token ring network.
e. Category 5: dengan transmisi data digital hingga 100 megabit per detik Frequensi up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100Mbps tetap kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.
f. Category 5e: transmisi data digital hingga 250 megabit per detik Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet network.
g. Category 6: Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e
h. Category 6a: Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps
i. Category 7: di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz.
b. Kabel STP (Shielded
Twisted Pair)
Shielded Twisted
Pair/STP adalah kabel tembaga yang memiliki pembungkus pada masing-masing
pasangan kabelnya. Pelindung tersebut terdapat pada setiap pasang kabelnya yang
dilindungi oleh timah dan setiap pasang kabel tersebut masing-masing dilapisi
dengan pelindung. Kabel ini sama dengan UTP, perbedaannya hanya dilapisan
pelindungnya, lapisan pelindung tersebut berfungsi untuk melindungi dari
interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar.
2. Coaxial Cable (kabel koaksial)
Kabel Koaksial adalah media penyalur atau transmitor yang bertugas
menyalurkan setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal – sinyal listrik.
Kabel ini memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang
lebar, sehingga sanggup mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan atau program
televisi. Kabel koaksial biasanya digunakan untuk saluran interlokal yang
berjarak relatif dekat yakni dengan jarak maksimum 2.000 km. Kabel jenis ini
mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal – sinyal listrik yang lebih besar
dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel koaksial
memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi.
Perambatan energi elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat dari
pengaruh interfensi atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang
sedemikan rupa.
Dari sisi ekonomi, sistem penyaluran informasi menggunakan kabel ini
memiliki kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya pemeliharaan yang mahal.
Kabel Coaxial
dikelompokan menjadi beberapa tipe sebagai berikut:
a. Kabel Coaxial
Thinnet ( Kabel RG-58 )
Kabel Coaxial Thinnet
atau Kabel RG-58 disebut juga thin coaxial merupakan kabel yang menggunakan
satu penghantar luar. Diameter kabel sebesar 5 milimeter. Atau kabel ini biasa
disebut dengan kabel BNC (British Naval Connector), dimana BNC adalah nama
konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya.
b. Kabel Coaxial
Thicknet ( Kabel RG-8 )
Kabel Coaxial Thicknet
atau Kabel RG-8 disebut juga thick coaxial merupakan kabel yang menggunakan dua
penghantar luar, sehingga kabel ini cukup tebal. Diameter kabel sebesar 10
milimeter. Biasanya dipakai untuk instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini
sama dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar.
Karena lebih besar, kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak sehingga
cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan.
3. Optic Fiber (kabel serat optic)
Secara garis besar
kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan core.
Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias lebih
rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari
core kembali kedalam core lagi. Dalam aplikasinya serat optik biasanya
diselubungi oleh lapisan resin yang disebut dengan jacket, biasanya berbahan
plastik. Lapisan ini dapat menambah kekuatan untuk kabel serat optik, walaupun
tidak memberikan peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optik pada kabel
tersebut. Namun lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan mencegah
kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari selubung inti. Serta
hal ini dapat juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin terjadi.
penjelasan berikut:
- Core : merupakan
medium fisik utama yang mengangkut sinyal cahaya / optic dari sumber ke device
penerima. Secara umum diamet core antara 8,3 micron s/d 100 micron.
- Cladding : berupa lapisan tipis yang menyelimuti core, berperan sbg pembatas gelombang cahaya yg menyebabkan pembiasan.
- Coating : berupa lapisan plastic yang menyelimuti Core & Cladding, berperan mempertangguh core, menyerap terjadinya kejutan sbg proteksi terhadap tekukan kabel yg berlebihan.
- Strengthening Fiber : terdiri atas beberapa komponen yg dpt menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi
- Cable Jacket : merupakan lapisan terluardari keseluruhan badan kabel (biasanya berwarna orange).
- Cladding : berupa lapisan tipis yang menyelimuti core, berperan sbg pembatas gelombang cahaya yg menyebabkan pembiasan.
- Coating : berupa lapisan plastic yang menyelimuti Core & Cladding, berperan mempertangguh core, menyerap terjadinya kejutan sbg proteksi terhadap tekukan kabel yg berlebihan.
- Strengthening Fiber : terdiri atas beberapa komponen yg dpt menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi
- Cable Jacket : merupakan lapisan terluardari keseluruhan badan kabel (biasanya berwarna orange).
Ada dua jenis kabel
serat optic yang biasa digunakan untuk transmisi data. Jenis-jenis kabel serat
optic yang dimaksud adalah sebagai berikut.
a. SMF (Single-Mode
Fiber)
SMF mempunyai diameter
serat sangat kecil, sekitar 8-10 mikro meter. Dengan ukuran core fiber yang
sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya hanyalah satu mode sinar saja.
Sinar yang dapat dilewatkan hanyalah sinar dengan panjang gelombang 1310 atau
1550 nanometer. SMF dapat mendukung transmisi data sampai 5000 meter untuk satu
segmen kabel. Kecepatan transmisi data maksimum yang dapat didukung sebesar
1000 Mbps.
Single mode dapat
membawa data dengan lebih cepat dan 50 kali lebih jauh dibandingkan dengan
multi mode dan juga dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar.
Tetapi harga yang harus Anda keluarkan untuk penggunaannya juga lebih besar.
Core yang digunakan lebih kecil dari multi mode dengan demikian
gangguan-gangguan di dalamnya akibat distorsi dan overlapping pulsa sinar
menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan single mode fiber optic menjadi
lebih reliabel, stabil, cepat, dan jauh jangkauannya.
b. MMF (Multi-Mode
Fiber)
MMF punya diameter
serat yang lebih besar, ada yang 50 mikrometer, 62,5 mikrometer, dan 100
mikrometer. MMF dapat mendukung jangkau transmisi data sampai 2000 meter untuk
satu segmen kabel untuk kecepatan transmisi data sampai 100 Mbps dan jangkau
550 meter untuk kecepatan transmisi data 1000 Mbps.
Teknologi fiber
multimode ini memungkinkan Anda untuk menggunakan LED sebagai sumber cahayanya,
sedangkan single mode mengharuskan Anda menggunakan laser sebagai sumber
cahayanya. Yang perlu diketahui, LED merupakan komponen yang cukup murah
sehingga perangkat yang berperan sebagai sumber cahayanya juga berharga murah.
LED tidak kompleks dalam penggunaan dan penanganan serta LED juga tahan lebih
lama dibandingkan laser. Jadi teknologi ini cukup berbeda jauh dari segi harga
dibandingkan dengan single mode.
Komponen Sistem
Komuniksi Data Dengan Media Fiber Optic.
Pada dasarnya setiap system informasi pasti memerlukan 5 komponen minimal
dalam proses komunikasi data, yaitu transmitter (pemindah/pengalih pesan),
receiver (penerima pesan), media pengalih pesan, pesan yang dialihkan, dan
penguat sinyal.
Adapun dalam
komunikasi data dengan memanfaatkan media fiber optic, maka komponen-komponen
yang ada yaitu diantaranya sebagai berikut:
Ø Cahaya yang membawa informasi.
Karena media yang
digunakannya berupa serat optic yaitu serat yang terbuat dari bahan kaca yang
dapat mentranmisikan data dengan cahaya. Dengan memanfaatkan cahaya maka dalam
eproses transmisinyapun dapat mentransper kapasitas data yang tak terbatas, hal
ini dikarenakan banyaknya kelebihan yang dimiliki oleh cahaya diantaranya
cahaya kebal terhadap gangguan, mampu berjalan jauh, dengan kecepatan tinggi.
Ø Optical
transmitter/pemindah berbentuk optis,
merupakan
sebuah komponen yang bertugas mengirimkan sinyal-sinyal cahaya kedalam media
pembawa data/pesan. Tempatnya sangat dekat dengan media fiber optic.
Sumber cahaya yang
biasanya digunakan adalah Light Emitting Dioda (LED) atau solid state laser
dioda. Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi daya
daripada laser. Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang dipancarkan oleh LED
tidak dapat menempuh jarak sejauh laser.
Ø Fiber optic cable/ kabel serat kaca,
bentuknya tidak jauh berbeda dengan kabel tembaga, namun lebih kecil dan
memiliki warna yang bening seperti benag pancingan, bagian ini merupakan bagian
yang memiliki peran yang sangat penting dalam proses penyampaian data dalam
media fiber optic.
Ø
Optical receiver/kaca penerima pesan kiriman.
memiliki tugas untuk menangkap semua cahaya yang
dikirimkan oleh optical transmitter, setelah cahayanya ditangkap maka langsung
didekode menjadi sinyal-sinyal digital yaitu informasi yang dikirmkan dari
device.
optical regenerator, yaitu penguat sinyal cahaya, agar semua cahaya bisa diterima ileh optical receiver dalam keadaan utuh, sehingga informasinyapun akan utuh pula.
optical regenerator, yaitu penguat sinyal cahaya, agar semua cahaya bisa diterima ileh optical receiver dalam keadaan utuh, sehingga informasinyapun akan utuh pula.
Beberapa keuntungan
dari media fiber optic:
Ø Lebih ekonomis untuk jarak yang sangat jauh. Dengan
bandwitch yang sangat besar disertai daya jangkau yang sangat jauh maka dengan
media fiber optic biaya akan lebih sedikit. Apalagi jika dibandingkan dengan
media kabel tembaga mislanya yang tentu dengan jarrak jauh pasti akan menambah
biaya untuk membeli kabelnya.
Ø Ukuran saluran serat yang lebih kecil. Karena
terbuat dari serat kaca maka ukuran serat salurannya menjadi lebih kecil jika
dinadingkan dengan media kabel tembaga.
Ø Penurunan kualitas sinyal yang lebih sedikit.Dengan menggunakan media fiber optic maka degradasi
sinyal transmisi akan lebih bisa dikurangi.
Ø Daya listrik yang diperlukan lebih kecil,karena memanfaatkan cahaya dalam proses transmisi
datanya sehingga hanya membutuhkan sedikit daya listrik berbeda dengan media
kabel tembaga.
Ø Menggunakan sinyal digital,dalam media fiber optic karena tidak adanya sinyal listrik, maka yang lebih
banyak mendominasi adalah sinyal digital.
Ø Fiber optic tidak mudah termakan usia,dikarenakan dalam proses transmisinya tidak melibatkan
listrik sehingga kecil kemungkinan akan terjadinya kebakaran saluran yang
diakibatkan oleh konsleting.
Ø Bahannya ringan dan fleksibel, hal ini dikarenakan ukuran serat yang sangat kecil dan juga
elastic sehingga saluran dengan media fiber optic lebih ringan dan fleksibel.
Ø Komunikasi bisa lebih aman,hal ini dikarenakan dengan media fiber optic maka informasinya tidak mudah
disadap oleh pihak lain, dan juga sangat sulit untuk dimonitor,
Media fiber optik ini juga
merupakan jalan tercepat untuk transmisi data, karena
memanfaatkan bantuan cahaya maka jelaslah bahwa dengan fiber optic, data akan
lebih cepat sampai kepada tujuan pengiriman, ditambah lagi kapasitas data
dengan media fiber optic tidak terbatas, sehingga data yang bisa dtransper bisa
sangat cepat
Sekalipun komunikasi data telah dan terus dikembangkan sedemikian rupa,
namun tetap saja terdapat beberapa masalah dalam proses komuniksi data,
diantaranya sebagai berikaut:
- Keterbatasan bandwith, yaitu kapasitas pengiriman data perdetik dapat diatasi dengan penambahan bandwith.
- Memiliki Round Trip Time (RTT)yang terlalu besar, dioptimalkan dengan adanya TCPOptimizeruntuk mengurangi RTT.
- Adanya delay propagasi atau keterlambatan untuk akses via satelit, membangun infrastruktur terestrial jika mungkin.
7Manfaat
Komunikasi Data
Beberapa
manfaat dari komunikasi data diantaranya adalah sebagai berikut:
Ø Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar
efisien tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Ø Memunginkan penggunaan sistem komputer dan peralatan
pendukung dari jarak jauh (remote computer use). Contohnya: seperti yang Bapak
lakukan pada saat mengajar di kelas, yaitu tanpa menggunakan kabel interface
dapat langsung menghubungkan antara projector dengan Laptop yang kita gunakan.
Ø Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat
maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik
desentralisasi ataupun sentralisasi.
Ø Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan
data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer.
Ø Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.
Ø Mendapatkan data langsung dari sumbernya.
Ø Mempercepat perluasan informasi.